Sobat Sipakatau,
Bangsa Indonesia tidak akan mungkin mengelak dari globalisasi, sebagai
konsekuensi dari posisinya yang menyemesta itu dan konsekuensi zaman
globalisasi. Yang bisa kita lakukan hanyalah meminimalisir dampak negatif
globalisasi. Globalisasi dan modernisasi pasti terjadi, dan tidak terelakkan. Era
globalisasi yang diboncengi neoliberalisme dan modernisasi melaju diiringi
pesatnya revolusi IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi). Dunia tanpa batas
yang menganut aliran kebebasan, kebebasan berkreatifitas, kebebasan
berpendapat, kebebasan berekspresi. Bila kita duduk di suatu kursi akan melihat
dan berkomunikasi dengan orang di tempat yang paling jauh di dunia luar sana,
maka kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi mendekatkan jarak dan
waktu. Kondisi tersebut secara tidak langsung telah melahirkan budaya baru dan
mempengaruhi tatanan budaya masyarakat Indonesia yang luhur.
Fenomena “kebebasan” dunia harus disikapi dengan arif
dan bijaksana karena globalisasi dan modernisasi sangat diperlukan dan
bermanfaat bagi kemajuan. Namun tidak boleh lengah dan terlena, karena era
keterbukaan dan kebebasan itu juga menimbulkan pengaruh negatif yang akan
merusak budaya bangsa. Menolak globalisasi bukanlah pilihan tepat, karena itu
berarti menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bukankah bangsa jangan
sampai ketinggalan IPTEK dengan negara lain. Memang, perlu kecerdasan dalam
menjaring dan menyaring efek globalisasi. Akses kemajuan teknolgi informatika
dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai pelestari dan pengembang nilai-nilai
budaya lokal. Dengan munculnya era globalisasi ini, maka semakin disadari pula
pentingnya mempertahankan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Harus diakui, aktor utama dalam proses globalisasi
masa kini adalah negara-negara “maju”. Mereka berupaya mengekspor nilai-nilai
lokal di negaranya untuk disebarkan ke seluruh dunia sebagai nilai-nilai
global. Mereka dapat dengan mudah melakukan itu karena mereka menguasai arus
teknologi informasi dan komunikasi lintas batas negara-bangsa. Sebaliknya, pada
saat yang sama, negara-negara berkembang seperti negara kita tak mampu
menyebarkan nilai-nilai lokalnya karena daya kompetitifnya yang rendah.
Akibatnya, negara-negara berkembang hanya menjadi penonton bagi masuk dan
berkembangnya nilai-nilai negara maju yang dianggap nilai-nilai global ke
wilayah negaranya.
Salah satu masalah utama dalam bidang pendidikan dan
kebudayan adalah masalah identitas kebangsaan. Dengan derasnya arus globalisasi
dikhawatirkan budaya bangsa, khususnya budaya lokal akan mulai terkikis. Budaya
asing kini kian mewabah dan mulai mengikis eksistensi budaya lokal yang sarat
makna. Agar eksistensi budaya lokal tetap kukuh, maka diperlukan pemertahanan
budaya lokal. Fenomena anak usia sekolah yang senang dengan budaya asing
menjadikan kewaspadaan untuk mengangkat dan melestarikan budaya lokal agar
menjadi bagian integratif dalam pemelajaran sastra di sekolah. Budaya lokal
merupakan budaya yang dimiliki oleh suatu wilayah dan mencerminkan keadan
sosial di wilayahnya. Beberapa hal yang termasuk budaya lokal diantaranya
adalah cerita rakyat, lagu daerah, ritual kedaerahan, adat istiadat daerah, dan
segala sesuatu yang bersifat kedaerahan.
Upaya-upaya pembangunan jati diri bangsa Indonesia,
termasuk di dalamnya penghargaan pada nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai
solidaritas sosial, kekeluargaan dan rasa cinta tanah air dirasakan semakin
memudar. Pudarnya budaya bangsa telah mengakibatkan banyak dampak. Salah satunya
di dalam struktur masyarakat sudah mulai terjadi ketimpangan sosial, baik
dilihat dari status maupun tingkat pendapatan. Kesenjangan sosial yang semakin
melebar itu menyebabkan orang kehilangan harga diri. Budaya yang lebih sesuai
dengan karakter bangsa semakin sulit dicernakan, sementara itu budaya global
lebih mudah merasuk. Budaya lokal merupakan budaya yang dimiliki oleh suatu
wilayah dan mencerminkan keadan sosial di wilayah tersebut. Beberapa hal yang
termasuk budaya lokal diantaranya adalah cerita rakyat, lagu daerah, ritual
kedaerahan, adat istiadat daerah, dan segala sesuatu yang bersifat kedaerahan.
Dengan demikian perhatian pada budaya lokal yang perlu ditingkatkan. Pengintegrasian
budaya lokal ke dalam pendidikan sungguh amat penting. Hal ini dilakukan sebagai
upaya penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam budaya lokal dan juga
sekaligus untuk meminimalisir pengaruh negatif budaya luar khususnya budaya
barat yang dibawa oleh globalisasi.
2 Komentar
Jika Anda membutuhkan Driver Printer, silahkan kunjungi situs http://www.agendriver.com/
Obat Sipilis Herbal De Nature Indonesia ? Segera Hubungi Kami Dan Pesan Obatnya Sekarang Juga di Fast Respond : 087705015423 PIN : 207C6F18.
Posting Komentar